Pada Walikota Cup Salatiga beberapa waktu lalu, nama Putra Keris Ambarawa sempat menjadi perbincangan hangat di kalangan kicaumania karena salah satu jagoannya tampil maksi di kelas cucak hijau. “Meskipun hari ini Color Ijo tidak mendapat nomor kecil, tapi peserta lain terbukti memberikan apresiasi kepada kita dengan mengatakan jagoan kita sudah tampil bagus dan layak juara,” ungkap Beta sang pemoles.
Melihat penampilan Color Ijo yang cukup menawan pada waktu itu, wartawan BnR di lapangan menelisik rawatannya. Menurut Beta yang sehari-hari menanganinya, Color Ijo selalu puasa mandi mandi menjelang lomba. “H-1 Color Ijo full krodong. Tidak Hanya di krodong tetapi juga dikarantina dengan cara dijauhkan dari suara-suara burung lain khususnya dari sesama burung cucak hijau. Krodongnya hanya dibuka saat pemberian makanan berupa jangkrik 20 ekor. Masing-masing 10 ekor untuk pagi dan 10 ekor untuk sore,” jelas Beta.
Untuk harian, Color Ijo dimandikan sekitar jam 7 pagi. Setelah itu diangin-angin sebentar dan terus dijemur sampai sekitar jam 10 pagi. Setelah penjemuran diberikan jangrik 3 sampai 5 ekor. Sore diberikan lagi 2 sampai 3 ekor jangrik. “Oya, selain jangrik, asupan tambahan pra-lomba Color Ijo adalah uler hongkong. Dengan rawatan ini, Color Ijo sejauh ini selalu tampil maksi,” imbuhnya. [kadir.jtyk]