Borobudur (foto: djoliday.net)

Borobudur (foto: djoliday.net)

MediaBnR.Com – Pada tanggal 26 Maret nanti kembali kita akan berkumpul di gelaran Soeharto CUP IV Candi Borobudur. Antusias para peserta begitu dahsyat sekali kalau dilihat dari daftar pesanan. Per-tanggal 13 Maret pesanan resmi sudah mencapai di angka 2600 pesanan.

“Kita hanya ingin memberikan yang terbaik bagi semua kicaumania seluruh Nusantara. Kalau sekarang begitu banyaknya peserta yang akan hadir secara jujur. Karena BnR Indonesia selalu menjaga kualitas lomba dan kualitas burung yang menjadi juara. Pakem BnR Indonesia tidak bisa dirubah dan itu yang kami pakai dimanapun lomba BnR,” kata Ketua Umum BnR Indonesia.

M. Kadafi

M. Kadafi

Peraturan BnR Indonesia juga sangat ketat sekali seperti untuk memperebutkan SF dan BC.

  1. Bagi peserta yang memperebutkan SF dan BC kelas yang ada poinnya harus menggunakan kandang seragam BnR;
  2. Kalau menggunakan kandang seragam BnR berarti kandang standar BnR yang resmi dikeluarkan BnR;
  3. Kandang standar BnR tidak boleh diberi tambahan apapun dengan alasan apapun;
  4. Pada kelas poin angkringan harus sejajar dan tidak boleh ada jebakan apapun serta tambahan apapun;
  5. Untuk kelas poin burung jenis Love Bird dan Pleci kandang seragam yang digunakan kandang viber;
  6. Peraturan ini hanya berlaku untuk kelas yang mendapatkan poin SF dan BC saja;
  7. Struk tidak boleh ada coretan sama sekali dan struk yang sah yang mana. Pada saat digantang ditaruh di bawah nomor gantangan masing-masing;
  8. Struk yang tidak lengkap dalam pengisian poin akan dibatalkan.

Kalau kita amati aturan untuk kelas yang mendapatkan poin sama saja dengan aturan di Presiden CUP. Tetap lomba BnR Indonesia adalah lomba non teriak. Hanya saja sedikit perbedaan para struk yang mana selama ini struk diserahkan atau dimasukkan ke kotak. Tapi sekarang saat setelah digantang struk ditaruh di bawah gantangan akan disediakan tempatnya. (red)