Menghadirkan pemandangan eksotik di dasar laut yang dalam ke ruang rumah tentunya menjadi kebanggan dan keasyikan tersendiri bagi pemiliknya. Betapa tidak? Seni menata akuarium dengan habitat asli laut seperti ikan hias, tumbuhan laut, dan terumbu karang yang begitu indah, dapat menjadi aternatif untuk kita menghilangkan kepenatan dan ketenangan pikiran.  

 

Ikan hias air laut (saltwater aquarium) merupakan salah satu jenis hobi yang sekarang ini banyak digandrungi oleh para penghobi ikan hias. Keunggulan akuarium air laut ini dibanding dengan Akuarium air tawar pada umumnya adalah terletak pada keindahan serta keanekaragaman baik itu biota dan tumbuhan laut di dalamnya. Selain itu, Akuarium jenis ini juga dapat memberi suasana yang nyaman serta menyenangkan dalam suatu ruangan.

 

Bagi mereka yang hobi menyelam (diving), tentu akan mecari spot-spot atau lokasi pemandangan terumbu karang dan ikan hias yang indah di berbagai daerah terkenal, misalnya; Bunaken, Raja Ampat, dan beberapa daerah lainnya. Namun bagi Anda para penghobi ikan hias, untuk melihat lucunya ikan-ikan kecil yang bermain di terumbu karang, Anda tidak perlu menyelam ke dasar laut, Anda cukup menghadirkan ‘potret mini’ dasar laut dalam sebuah kaca akuarium di rumah atau di ruang kantor Anda. Dengan menghadirkan akuarium air laut tersebut kita serasa menyelam di dasar laut dalam.

 

Memang tidak sedikit orang beranggapan bahwa untuk memelihara ikan dan biota laut di dalam sebuah akuarium itu sulit, merepotkan, dan berbiaya mahal. Namun hal itu tidak sepenuhnya benar, bagi Anda yang memiliki jiwa seni dan hobi dengan ikan hias pastinya tidaklah sulit.

 

Hanya saja untuk membuat akuarium air laut  ini diperlukan sedikit pengetahuan teknis tentang ekosistem bawah laut dan pemilihan aksesorisnya, agar akuarium yang kita buat tidak menghabiskan banyak biaya dan dapat dinikmati dalam waktu yang relatif lama. Sebab mahalnya membuat akuarium air laut ini biasanya akan terjadi pada saat kita melakukan pemilihan terhadap aksesoris peralatan pendukung, seperti; pompa, lampu, skimmer dan lainnya. Sebab peralatan ini mempunyai beberapa variasai harga, karena itu sesuaikanlah dengan anggaran yang Anda miliki.

 

3 Kelompok Marine Fish Aquarium

 

Secara umum akuarium air laut dibagi menjadi tiga kelompok. Pertama, akuarium yang berorientasi pada ikan hias laut (marine fish aquarium). Kelompok kedua, yakni aquarium yang berorientasi pada terumbu karang (corals reef aquarium). Dan kelompok ketiga, ini penggabungan ikan hias dan terumbu karang atau dikenal dengan nama living system aquarium. Manakah yang Anda pilih dari ketiga kelompok tersebut? Agar terkesan alami layaknya di dasar laut dalam, dan tampak bernilai seni tinggi, umumnya orang memilih kelompok ketiga yang menggabungkan keduanya.

Perlunya Pengetahuan Khusus

Tidak dapat dipungkiri bahwa memelihara akuarium laut memang memerlukan perhatian lebih dibandingkan dengan memelihara akuarium air tawar. Karena seperti diketahui, air laut merupakan larutan kimia yang terdiri dari berbagai jenis bahan terlarut dengan kadar yang relatif tinggi. Oleh karena itu, sering disebutkan bahwa keberhasilan dalam memelihara akuarium air laut sangat ditentukan oleh pengetahuan mengenai sifat kimia air laut dan waktu yang dapat diluangkan untuk merawatnya.

Dalam memelihara akuarium air laut alangkah baiknya diawali dengan perencanaan yang baik dalam memilih tema dari ketiga kelompok tersebut. Setelah itu bersabarlah dalam memulai membangun akuarium air laut. Setelah Anda menentukan tema dan menyusunnya, akuarium yang telah diisisi pasir, batu, dan karang, serta air laut, jangan segera mengisinya dengan ikan. Biarkan air laut tersebut beberapa bulan, hal ini agar airnya normal dan untuk membentuk ekosistem yang stabil.

Cinta Buta pada Akuarium Air Laut

Seperti halnya Adi Nugroho, salah seorang penghobi akuarium air laut yang terbilang baru ini memiliki akuarium berukuran panjang 80 cm, lebar 45 cm, dan tinggi 45cm. ‘Cinta memang buta’ menurutnya, karena tidak cukup mempelajari dalam membuat akuarium air laut, akibatnya banyak ikannya yang mati. Mahasiswa Jakarta yang tengah jauh cinta dengan keindahan akuarium ini, setiap harinya mengaku menghabiskan uang sekitar Rp 300 ribu untuk membeli ikan, “Sampai-sampai saya merelakan uang makan saya,” katanya.

Berbeda dengan Anton, penghobi dan praktisi akuarium air laut yang telah ia lakoni sejak 15 tahun lalu ini memiliki akuarium dengan ukuran panjang 175 cm, lebar 50 cm, dan tinggi 60 cm. Dalam membuat akuarium baru, pria asal Medan ini mengatakan memerlukan penyesuaian sampai sekitar enam bulan dengan lingkungan air laut, pasir, pecahan karang dan live rock.

Banyaknya ikan yang mati itu menurutnya karena aroma airnya masih asing, sehingga biota yang dimasukkan stress dan akhirnya bisa mati. Sementara, akuarium yang sudah empat hingga lima bulan, biasanya telah memiliki aroma khas, “Menurut saya aroma khas inilah yang membuat ikan bisa bertahan lama dalam akuarium,” jelasnya.

Untuk itulah jika kita tidak ingin sia-sia dalam membuat akuarium jenis ini, kita perlu mempelajari dengan seksama, mulai dari penyesuaian air, aksesoris pendukung, hingga jenis ikan yang dapat bertahan lama. Fik