Jakarta (mediabnr.com) – Berawal dari ikut-ikutan teman, sosok Kicau mania yang satu ini memberanikan diri untuk beternak kenari. Andri begitu ia sering disapa rekan-rekannya sesama pecinta burung berkicau, dengan memberanikan diri Andri mulai memasukkan sepasang Kenari kesayangannya kedalam kandang kos-kosan kecil yang berukuran dua puluh kali tiga puluh centi meter yang terbuat dari bambu. Kemudian kandang tersebut diletakkan disamping rumahnya, didalam kandang itu ia juga menempatkan tempurung kelapa kecil yang digantung dipojok atas kandang yang berfungsi untuk tempat pengeraman bagi burung yang akan bertelur kelak.

 

Anakan berumur satu minggu

Setelah menunggu kurang lebih satu bulan lamanya Andri sempat hampir putus asa karena belum ada tanda-tanda kalau burung sudah bertelur dan menghasilkan keturunan seperti yang di impikannya, dan ia berencana akan memisahkan burung itu kembali untuk dicoba dipasangkan dengan pasangan yang lain.

 

Namun hal yang tidak disangkapun terjadi, ketika burung coba ditangkap dari dalam sarang  yang terdapat  di dalam kandang ia terkejut ternyata didalam sarang tersebut terdapat sepasang anak burung yang masih ditumbuhi bulu-bulu halus akhirnya Andri mengurungkan niatnya untuk memisahkan sepasang burung tadi.

Dari awal itulah akhirnya saat ini Andri mulai merasakan kesuksesan dalam Beternak burung Kenari khususnya kenari F1 dan AF atau yang lebih dikenal dengan sebutan Lokal Super.

Saat ini Andri memiliki lima pasang Kenari yang kesemuanya sudah berproduksi secara maksimal, walaupun saat ini cukup banyak permintaan Kenari baik dari  Jabodetabek maupun luar daerah namun ia tetap menjaga kualitas dari burung –burung ternakannya, Andri tidak mau memaksakan untuk meloloh anakan yang dihasilkan, melainkan membiarkan anakan-anakan tersebut dirawat oleh indukan masing-masing agar supaya burung tersebut dapat berkembang secara maksimal tanpa campur tangan manusia, dengan begitu  anak-anak yang dihasilkan akan lebih berkualitas dan tidak gampang sakit beda dari burung yang dipaksakan untuk di loloh guna mengejar kuantitas yang dihasilkan guna memenuhi permintaan pasar. Selain itu Andri juga tidak memaksakan kenarinya untuk poligami atau memasangkan satu kenari jantan untuk beberapa kenari betina karena dapat mempengaruhi produktifitas dari sang pejantan.

 

Dengan menjaga kualitas tersebut maka pelangganpun rela mengantri guna mendapatkan anakan kenari yang berkualitas , bahkan dari telorpun pelanggan sudah berani memesannya karena sangat yakin dengan kualitas burung ternakannya.(Awank)