Disamping membawa kesenangan tersendiri, kini banyak hobiis yang memulai tertarik membiakkan kucing ras, khususnya persia, sebagai bisnis hobi yang menguntungkan.

Awalnya, mereka hanya mempunyai seekor kucing sebagai binatang kesayangan di rumah (cat lover). Sejalan dangan pertumbuhannya, kucing yang dulu kecil, imut, dan lucu, akan tumbuh menjadi sosok yang dewasa. Organ tubuh berkembang, termasuk organ reproduksi. Secara naluri, kucing akan mencari pasangan untuk melaksanakan perkawinan dan meneruskan keturunannya.

kucing

Sebagai pemilik pasti tidak mengharapkan kucing miliknya menurunkan anakan yang kurang berkualitas. Hal yang diinginkan pasti kucing yang baik, minimal seperti induk betina atau jantan. Untuk mendapatkan anakan yang berkualitas jelas memerlukan kejelian dalam melihat watak, karakter, dan genetik induknya, baik pejantan maupun betina. Menurut pengalaman, sifat yang dimiliki induk akan menurun 50% ke anak, selebihnya tergantung tata cara merawatnya.

Begitu berhasil, lahirnya beberapa ekor kucing mungil ke dunia seolah membawa kesenangan tersendiri yang tidak terukur nilainya. Kegembiraan itu semakin bertambah ketika salah satu teman atau orang lain meminta, bahkan membeli anaknya. Nah, sadar tau tidak, profesi sebagai pembiak telah dijalani dengan baik.

kucing persia (Foto: ist)

kucing persia (Foto: ist)

Tak heran, bila kini banyak orang membangun cattery—istilah tempat pembiakan kucing yang terorganisir dengan memiliki sejumlah induk kucing yang tercatat, lalu dikawinkan (di Indonesia masih didominasi ras persia). Anakannya dijual sehingga menjadi sebuah pekerjaan yang menghasilkan uang. Apalagi, pemiliknya telah memahami seluk-beluk menjual kucing hasil ternakannya.

Saat ini kucing ras, terutama persia memang yang paling diminati orang. Namun, bukan berarti kucing jenis lain tidak akan menjadi favorit atau digemari orang. Ada beberapa jenis kucing lain yang menjadi pilihan, seperti balinese, ragdoll, atau maincoon. Yang jelas tren suatu jenis binatang menjadi pilihan orang untuk menjadi hewan peliharaannya sangat tergantung dari beberapa hal.

Contoh, importir yang mendatangkan salah satu jenis kucing tersebut bisa jadi membuatnya semakijn dikenal. Tayangan di televisi atau tulisan di media massa yang menceritakan jenis kucing tertentu, entah sebagai pengenalan, aktor di film, atau pameran di iklan turut mengangkat pamornya di khalayak publik.

Menurut pengalaman, peluang membiakkan kucing selalu ada terutama ras persia. Apalagi, kucing berbulu lembut ini sedang digandrungi orang yang menginginkan binatang peliharaan di rumah. Hal itu dikarenakan penampilannya lucu, bulu menawan, dan teman bermain yang menyenangkan. Namun, sebagai pembiak harus mencurahkan sepenuh hati pada kucing, memberikan segalanya yang terbaik, termasuk sentuhan kasih sayang, perawatan, pakan, dan fasilitas sesuai dengan kebutuhannya.

Ketika masanya telah tiba, calon pembiak akan memetik hasilnya. Maksudnya, kucing yang dulu bertubuh kecil tumbuh menjadi dewasa, sehat dan siap dikawinkan. Jerih payah merawatnya terbayar dengan lahirnya anak-anak kucing yang lucu. Kalau berhasil (program pembiakan terarah), kucing dapat menghasilkan anakan berkualitas yang harganya tinggi.

Di pasaran, harga seekor kucing persia kualitas kontes bisa mencapai Rp 10 juta, bahkan lebih, mahalnya harga seekor kucing jawara karena dari sekian jumlah anakan (4-6 ekor), yang lahir hanya 1-2 ekor saja yang berkualitas. Sisanya, kucing berkualitas breed quality dengan harga berkisar Rp 3 juta-Rp 6 juta, dan pet quality yang dijual Rp 1 juta-Rp 3 juta. Agar semuanya berjalan baik dan sesuai dengan keinginan, maka pembiak harus menyiapkan segala hal sebelum mulai membiakkan kucing.

Tidak saja kasih sayang, pembiak harus membekali dirinya dengan pengetahuan tentang pemilihan induk, lokasi pembiakan, biaya perawatan, dan lain sebagainya. Jadi, sukses tidaknya seorang pembiak pun sangat tergantung dari sejauh mana bisa mendapatkan pengetahuan yang cukup untuk bekal mebiakkan kucing. (Hermansyah/Dwo)