Suasana Lomba (Foto: Fuad)

Suasana Lomba (Foto: Fuad)

MediaBnR.Com – Banyak para Kicaumania yang tidak bisa belajar untuk lebih maju dalam menilai burung sendiri. Kadang kekalahan burung mengkambing hitamkan juri dikarenakan tidak paham benar akan kinerja burung. Tapi ada juga kekalahan seseorang tidak mau terima karena factor menjadi penjual burung. Kalau kita lihat dan amati awal terjun ke dunia burung kemudian menjadi penjual burung akan merubah watak seorang pemain. Hal ini banyak sekali terjadi dan hampir di setiap daerah dan di lomba – lomba burung yang ada.

“Ya karena begini kalau dia memang seorang pemain murni dia akan belajar dari kekalahan burung saat itu.Kerja atau tidak burungnya dan akan mencari penyebab kekalahan  burung tersebut. Tapi kalau pemian sudah berubah menjadi penjual burung mata hati akan tertutup disaat burungnya kalah. Karena jelas membatalkan transaksi yang sedang berjalan jelas sekali emosi kecewa akan lain artinya,” kata Bang Boy.

“Kecewa burung kalah tidak jadi mendapatkan untung atau uang dari hasil lomba tersebut. Kalau tidak percaya silahkan amati kalau pemain murni berubah menjadi pedagang atau penjual burung” lanjut Bang Boy sambil tersenyum.

Memang untuk saat ini burung yang menjadi incaran para pemain burung burung yang mendapatkan tempat di lomba BnR. Kadang kala tidak perlu menjadi Juara satu masuk dalam kategori 3 besar saja sudah menjadi rebutan pemain papan atas. Kalau hal ini terjadi berarti penilaian Juri BnR benar – benar sudah menjadi patokan para pemain di lomba burung. Kesempatan lomba yang tidak fair play juga salah satu penyebab utama selain panitia juri pemian itu sendiri. Tapi dari pemain juga kalau tidak diberi kesempatan oleh panitia dan juri mereka juga tidak bisa apa – apa.

“Jangan bicara mau atau menginginkan lomba burung yang fair play kalau dalam diri pemian sendiri yang merusak lomba tersebut. Sekali lagi lomba akan menjadi nyaman kalau murni menjadi pemain dan tidak akan terasa nyaman kalau berubah menjadi penjual burung,” pesan Bang Boy untuk para kicaumania.

Hal ini akan terlihat jelas di mata peserta lomba saat salah satu pemain burung kalah dan berubah total. Sudah dipastikan para peserta akan melihat apakah seorang murni pemain atau penjual burung. Jadi berhati hati lah para penjual burung yang bertopeng pemain di lomba burung. Karena sekarang ini kicaumania lebih paham dengan mata terbuka melihat suatu kejadian di lomba burung. Tapi apakah salah penjual burung menjadi peserta lomba burung menurut Bang Boy?.

“Nggak lah karena kinerja burung itu dilihat peminatnya saat di lomba burung ini hal yang biasa terjadi dalam dunia burung. Tapi penjual juga harus fair untuk menjelaskan kepada pembelinya kenapa harus takut. Bilang saat ini burung tidak kerja maksimal kita coba lagi di lomba lainnya kan selesai,” pendapat Bang Boy.

Memang benar apa yang disampaikan Bang Boy kalau kita bicara apa adanya akan lebih baik. Dari pada kita harus mengambingkan hitamkan juri kalau memang burung tersebut tidak kerja. (Rr)