logo juri ok

MediaBnR.Com – Kalau dilihat dengan mata memang sepertinya mudah sekali mencoba sistem baru atau dalam hal mendidik juri. Tapi jangan salah tidak semudah mata melihat dan tapi juga tidak salah untuk memberikan warna baru bagi dunia burung. Yayasan BnR dengan sistem yang sudah berjalan ini memakan waktu yang sangat lama dalam sosialisasinya. Karena sampai sekarang juga perbaikan disana sini masih dilakukan oleh Yayasan BnR. Karena seperti sistem yang dilaksankan BnR sekarang ini bentengnya berlapis. Selain berusaha mendidik juri untuk bermental dan berhati nurani yang bersih. Sistem Yayasan BnR juga sudah bisa meredam kalau ada oknum juri yang coba-coba untuk bertindak tidak terpuji. Dalam hal juri saja Yayasan BnR selalu melakukan diklat dalam hal penerimaan juri. Sebelum juri tersebut diangkat resmi dipersilahkan untuk turun bertugas di luar lomba BnR. Mengapa juri yang sudah diklat diperbolehkan untuk bertugas di luar BnR?

H. Dodot (Foto: Dok. MediaBnR.com)

H. Dodot (Foto: Dok. MediaBnR.com)

“Itu dia kan sudah dibilang berkali-kali Bos BnR susah ditebak ini juga awal-awalnya. Tapi setelah Bapak (Bang Boy) menjelaskan maksud dan tujuannya kita dari divisi juri jadi paham maksud dan tujuannya,” kata H. Dodot.

Memang kalau kita lihat baru diklat kok tugas di tempat bukan BnR dan kok BnR diam saja. Sebenarnya memang itu salah satu strategi dari BnR satu untuk menguji juri tersebut. Jadi juri tersebut benar-benar bisa tidak bertugas secara profesioanal dan menggunkan hati nuraninya tidak. Apa yang didapatkan dalam diklat bisa diterapkan tidak di lomba-lomba burung di luar BnR. Setelah dilihat dan diamati bahwa juri tersebut tetap konsiten sesuai yang diajarkan dalam diklat. Barulah juri tersebut akan diangkat sebagai Juri BnR resmi dan bernaung di bawah Divisi Juri Pusat. Tapi kalau juri tersebut kembali berbuat untuk kepentingan dia pribadi atau seseorang. Jangan harap juri tersebut dapat diangkat masuk di jajaran Divisi Juri Pusat.

“Ya memang aku buat seperti uji coba ataupun uji nyali sambil aku melihat hati nuraninya. Bisa dibilang ini ujian lapangan atau praktek lapangan,” kata Bang Boy menegaskan dengan singkat sekali.

Para kicaumania terlihat tidak mudah untuk menajdi seorang Juri BnR selain diklat penilaian saat mereka dikembalikan di masyarakat. Yayasan BnR memang dalam melaksanakan diklat sangat ketat sekali dikarenakan. Karena amanat kicaumania ada di pundak para juri-juri yang bertugas dalam suatu lomba burung. Sistem dalam lomba di Yayasan BnR juga baru saja kembali ada perubahan untuk pertama kali dikenalkan kemarin, Asia Africa Cup (19/4/2015). Para peserta duduk di sebelah gantangan sambil melihat kinerja burung dan kinerja juri. Juri kembali rekap dikosongkan dan menulis sendiri hasil penilaian terhadap burung. Pengajuan dari Korlap 1 harus ada di Korlap 2 dan harus ada di IP baru burung dapat diberikan nominasi.

Pengambilan Sumpah Juri  (Foto: Team MediaBnR.Com)

Pengambilan Sumpah Juri (Foto: Team MediaBnR.Com)

“Bapak (Bang Boy) memang selalu ada ide untuk sistem penilaian BnR dan kami akui dari Divisi Juri BnR. Bapak selalu terdepan dalam menjalankan inovasinya dan he he kami yang keteter. Karena kami belum dikasih tahu beliau sudah menguji cobakan. Tidak salah kalau BnR memang selalu terdepan dan memang kami harus yang aktif mengikuti langkah Bapak. Kalau tidak seperti sekarang ini kita saja bisa ketinggalan,“ kata H. Dodot Ketua Divisi Juri BnR.

Bang Boy sosok yang sudah banyak kalangan tahu tidak banyak cerita mana hal harus dijalankan. Beliau langsung menjalankan dan memang untuk kepentingan kicaumania. Inovasi beliau selalu diperhitungkan beliau dengan masak-masak. (reika)