Walau murai batu tergolong salah satu jenis burung agak bandel terhadap serangan penyakit, tetapi tetap saja bisa sakit. Terutama ketika musim penghujan. Burung yang bermahkotakan ekor panjang tersebut bisa saja terkena penyakit berak kapur (kotorannya cair dan berwarna putih seperti kapur).

murai

Kejadian itu pernah dialami murai batu milik Suwandi Mujiono (29) kicaumania asal Ngoro, Mojokerto, Jawa Timur. Indikasinya kotoran encer berwarna putih, dubur ada kotoran berwarna putih, nafsu makan berkurang, terlihat lesu atau tidak agresif, warna bulu agak kusam, serta burung terlihat seperti mengantuk dan bulunya mengkorok (mengembang) kedinginan.

“Kalau dibiarkan selama kurang lebih 1 minggu, burung terlihat seperti teloen (penyakit yang sering menyerang ayam). Besar kemungkinan burung akan mati,” ucap Suwandi pemilik Swandi Bird Farm, Ngoro, Mojokerto. Jika sudah teloen burung sudah sangat kritis dan sulit disembuhkan.

Menurut pria lajang ini, sebaiknya burung harus segera diatasi sebelum terlambat. Yaitu dengan memberikan obat antibiotik untuk mengatasi berak kapur yang bisa dibeli di pasaran. Pemakaian dalam sehari cukup 2-3 tetes, sampai burung benar-benar sembuh, sekitar 5 hari.

“Saat burung terkena berak kapur sebaiknya di sendirikan dengan burung lainnya. Sebab dikhawatirkan akan menular. Karena penyakit ini diakibatkan sejenis bakteri,” ucap Suwandi yang ditemui di kediamannya.

Pada proses penyembuhan, burung dihindarkan dari sinar matahari sampai kondisinya terlihat pulih atau segar. Awal penjemuran pun, Suwandi cukup melakukannya maksi 15 menit. Secara bertahap, waktu penjemuran bisa ditambah tiap harinya, sampai pada normalnya waktu penjemuran sebelum sakit.

Murai Batu

“Waktu proses penyembuhan, asupan pakan seperti kroto dan ulat kandang ditambah, pemberian multivitamin B Komplek juga diberikan yang dicampurkan pada air minumnya. Untuk memulihkan stamina burung,” aku Suwandi.

Untuk mencegah agar burung terhindar dari berak kapur, pria lulusan Untag 45 Surabaya, jurusan Teknik Industri tahun 2004 ini selalu menjaga kebersihan sangkar dan kandang untuk Penangkaran Murai Batu. Setiap 3-4 hari sekali kandang selalu dibersihkan dari kotoran.

“Khusus musim hujan, penyemprotan desinfektan wajib hukumnya, untuk membunuh kuman. Yang bisa dilakukan setiap 4-7 hari sekali,” ucap Suwandi menutup pembicaraan. (A.Fakih/ Andis/Dwo)