Burung Hwa MeiHwa mei atau sering disebut Wam Bie merupakan burung ocehan asal Cina, khususnya dari daerah Huang Co. Penyebarannya meliputi Pulau Jawa, Bali, Lombok dan Irian. Burung ini hidup di hutan bambu dan semak belukar dekat aliran sungai yang sejuk. Dulu sangat popular, kini tenggelam dan nyaris terlupakan.

Pada awalnya, burung ini dijadikan burung aduan di Cina. Seperti ayam bangkok, burung ini diadu ketangguhannya dan dijadikan taruhan. Burung yang mati dianggap kalah. Namun, beberapa tahun belakangan burung ini bukan hanya diadu kegarangannya, tetapi juga dilombakan keindahan suaranya. hwa mei memang dikenal sebagai burung yang bersuara emas, sehingga layak untuk dilombakan.

 

Hwa mei memiliki panjang sekitar 28 cm. Warna tubuhnya hampir seluruhnya cokelat suram. Hanya, kepala bagian depan berwarna agak keputihan dan di bagian belakang kepala hingga tengkuk terdapat garis kehitaman. Ekornya juga memiliki garis membujur berwarna hitam. Sementara itu, bagian perutnya berwarna cokelar kuning. Ciri lain hwa mei yang paling khas adalah adanya garis putih yang mengelilingi mata dan memanjang ke belakang. Iris matanya sendiri hitam. Sementara itu, paruhnya berwarna cokelat abu-abu dan kakinya berwarna cokelat.

Hwamei (Ten-Di Wu)

hwa Mei (Foto: birdingintaiwan)

Ciri fisik tersebut terdapat pada hwa mei baik jantan maupun betinanya. Karena kemiripannya ini pula hwa mei jantan dan betina sulit dibedakan. Namun, jika diperhatikan dengan lebih teliti, ada beberapa perbedaan antara hwa mei jantan dan betina. Berikut ini perbedaannya :

  • Tubuh hwa mei jantan lebih besar, panjang, dan ramping dibandingkan dengan hwa mei betina yang bertubuh kecil dan pendek.
  • Cengkeraman jari hwa mei jantan lebih kuat dibandingkan dengan yang betina.
  • Bulu hwa mei jantan kecokelatan dna mengkilap, sedangkan bulu betinanya cokelat kusam.
  • hwa mei jantan lebih pandai berkicau dengan bunyi yang keras, melengking dan banyak variasi. hwa mei betina suaranya hanya crrr-crrr-crrr.
  • Tulang supit udang jantan yang ada di bawah dubur keras dan rapat, sedangkan pada betina renggang dan lunak.

Hwa mei hidup berkelompok dan berpasangan. Sarang mereka terbuat dari bahan rerumputan yang diletakkan di lubang pohon. Untuk kelangsungan hidupnya di alam bebas, mereka makan biji-bijian, buah dan serangga. (rds)