Saat proses penjodohan indukan

Menekuni hobi burung berkicau sejak remaja, Felix Mulia Wijaya (22), termasuk salah seorang pemuda yang cukup berani dan telah diakui dalam menangkarkan burung jenis kenari, khususnya dikawasan Tasikmalaya. Hal ini terjadi berkat cita-citanya ingin melestarikan jenis burung yang memiliki pancaran beragam corak warna serta nilai eksotik yang sangat tinggi. Akan tetapi sebelum  melalui berbagai proses dalam mewujudkannya. Tentu harus  didukung memiliki jiwa rela berkorban dengan dedikasi yang sangat tinggi, mau belajar, serta bekerja keras, merupakan tolak ukur dalam menuju kesuksesannya.

Siapa sangka pemuda yang memiliki semangat keras satu ini, kini didalam salah satu ruangan rumahnya yang terbengkalai, disulapnya menjadi  lahan usaha menjanjikan, dan kini ruangan tersebut menjadi  tempat penangkaran yang dihuni oleh puluhan indukan kenari, yang sudah pasti disetiap musim panennnya selalu rutin menjadi  andalan ruangan mesin pencetak rupiahnya.

Kedua indukan yang sudah berjodoh

Walaupun kiprahnya didunia penangkaran baru berjalan kurang lebih satu tahunan, namun  dari koleksi para indukannya, kini telah mencapai 18 pasang, saat ini hanya baru dua jenis indukan kenari yang mulai diternaknya, yakni  R I lokal dan import jenis Giant Cristine. Padahal awal kiprahnya menggeluti penangkaran kenari,  Felix, bereksperimen dengan satu pasang indukan jenis lokal, secara mengejutkan berkat tangan dinginnya tersebut, mempu mencetak anakan yang memiliki kualitas mental dilapangan.” Maka dengan seiringnya waktu saya segera mengoleksi berbagai jenis kenari import lainnya, guna dapat memenuhi permintaan para konsumen, yang tentunya telah datang dari berbagai belahan kota antara lain, Purwakarta, Bandung, Cilacap dan sekitaran kota Tasikmalaya.”Tandasnya.

Indukan saat meloloh serta mengasuh para anakannya

Dalam perburuan para indukan kualitas, sebagian besarnya melalui lomba-lomba diberbagai daerah,  tentunya, inipun akan berdampak positif pada penjualan anakannya. Terbukti, kini banyak sekali tamu yang datang ketempat ini, diakibatkan merasa ketagihan, bahwa kualitas anakan yang dihasilkan penangkarannya telah mampu bersaing diarena lomba dengan baik, maka pantaslah pesanan demi pesanan, kini selalu membanjiri buku tamunya.

Proses penjodohan calon para indukannya, mengandalkan tekhnik sederhananya, yakni indukan jantan dan betina dimasukan ke kandang harian berbeda, biasanya proses penjodohan seperti ini memakan waktu sekitar 2 harian. Metode seperti ini sangatlah efektif, guna menghindari dari kedua indukan tersebut memiliki sifat galaknya, maka dengan sendirinya akan cepat beradaptasi dengan lingkungan sekitar, terutama pasangannya.

 

Suasana kandang penagkaran diruangan tertutup

Setelah kedua indukan berjodoh, dengan ciri terus berdekatan atau saling berinteraksi, maka proses selanjutnya kedua indukan  tersebut, segera ditempatkan dikandang penangkaran dengan ukuran P 60 cm x L 60 cm, dan T 40 cm. Dengan sendirinya kedua indukan tersebut akan membangun sarang 5 – 6 hari dan terus bertelur. Biasanya dari setiap pasang indukan kenari selalu menghasilkan telur sebanyak 3 – 5 butir. 2 minggu merupakan masa ideal pengeraman indukan kenari yang dilangsungkan meloloh para anakannya selama satu bulan dan langsung dicabut atau dipisah.

Sementara untuk jenis pakan pendukung di penangkarannya hingga raih kesuksesan, yakni selalu menggunakan produk pakan berkualitas jenis BnR, terbukti berkat sering menggunakan pakan satu ini, kualitas indukan dan anakan dipenangkarannya, selalu memperlihatkan perkembangan yang sangat pesat. Maka janganlah sampai salah pilih,  hanya pakan BnR lah yang benar-benar salah satu pakan pendukung  berkualitas yang telah memberikan kontribusi terbaiknya dengan nilai sangat nyata. (Eka)